SEJARAH
PENYELAMAN
Dalam sejarah tidak
tercatat siapa orang yang pertama kali menyelam. Diduga bahwa teknik penyelaman
pada jaman dahulu kala tidaklah berbeda dengan cara yang dilakukan oleh
penyelam mutiara alam sekarang. Penyelaman purbakala mungkin menggunakan batu
pemberat agar dapat lebih cepat turun ke dalam air, tetapi diperkirakan mereka
tidak pernah menyelam lebih dari 30 meter dan lamanya tidak lebih dari 2 menit.
Penyelaman pada mulanya digunakan bagi kepentingan militer dan penyelamatan
kapal. Pada tahun 33 SM, dilaporkan bahwa Alexander yang Agung melakukan
penyelaman di salam sebuah "lonceng penyelaman" (diving bell).
Pada peperangan laut diantara tahun 400 SM - 1800 diketahui bahwa penyelam
telah berperan secara aktif
Pada sejarah Romawi kuno tercatat penggunaan alat selam dengan udara dari permukaan yang pertama kalinya. Pada tahun 77, Pliny menggunakan pipa udara ke permukaan untuk penyelaman. Alat ini mungkin berupa alat "snorkel" yang pertama. Penggunaan alat tersebut terbatas pada penyelaman di dekat permukaan karena adanya "ruang hampa" di dalam pipa yang tidak boleh terlalu panjang.
Leonardo da Vinci pernah membuat beberapa sketsa pakaian selam. Sejak tahun 1500 telah banyak dibuat rancangan pakaian selam, akan tetapi kebanyakan tidak dapat digunakan untuk kedalaman yang melebihi beberapa meter saja.
Namun demikian hal tersebut menunjukkan betapa besarnya hasrat manusia untuk berada di bawah permukaan air walaupun hanya untuk beberapa menit saja. Pada tahun 1680 seorang Italia bernama Borelli merancang suatu alat yang secara kasar menyerupai alat selam dengan resirkulasi udara nafas. Walaupun kurang praktis, ide tersebut mendapat sambutan hangat pada masa itu. Dari berbagai fakta tersebut ternyata hampir semua alat selam yang dirancang mempunyai bentuk primitip dan tidak berfungsi dengan baik. Namun demikian sejak abad ke 17 penggunaan "Lonceng Penyelaman" (Diving Bell) telah berhasil dengan memuaskan. Penyelaman dengan helmet lambat laun mulai diterima sebagai salah satu teknik penyelaman bersamaan dengan ditemukannya alat pemompa udara yang cukup efisien pada tahun 1800 an.
Pada masa itu pemompaan udara merupakan cara utama untuk mensuplai udara tekan bagi penyelam. Cara ini memungkinkan penyelaman yang lebih dalam dan lebih lama, dan sekaligus menimbulkan problema fisiologis pada lingkungan di bawah air. Pada tahun 1837, Augustus Siebe merancang pakaian selam yang merupakan cikal bakal dari pakaian selam modern yang ada sekarang. Namun demikian penemuan alat selam dengan udara nafas yang dibawa sendiri oleh penyelam tidaklah disertai dengan tersedianya kompresor dan reservoir udara yang cukup kuat. Pada tahun 1865 Benoist Rouquayrol dan Denayrauze dari Perancis menemukan regulator yang dapat digunakan pada alat selam SCUBA (Self-contained Underwater Breathing Apparatus). Tapi oleh karena belum juga ditemukan kompresor dan reservoir udara yang baik, penggunaannya masih terbatas untuk penyelaman dengan suplai udara dari permukaan. Pada tahun 1878 H.A. Fleuss membuat alat selam sirkuit tertutup dengan oksigen sebagai media nafas. Ia menggunakan pottasium soda untuk menyerap CO2 yang dikeluarkan dari pernafasan. Penemuannya ini merupakan dasar dari pembuatan alat selam sirkuit tertutup yang modern.
Penyelaman pada akhir tahun 1800 an mampu mencapai kedalaman melebihi 50 meter, akan tetapi penyakit dekompresi (bends) muncul sebagai problem utama yang banyak menyebabkan cederanya penyelam. Barulah pada awal abad ke 20 ini Dr. J.S. Haldane merumuskan tabel dekompresi untuk mengatasi problema tersebut.
Tabel tersebut didasarkan pada dugaan bahwa penyakit dekompresi dapat dihindarkan apabila melakukan penghentian untuk dekompresi pada setiap perbandingan pengurangan tekanan 2 : 1. Hal ini didasarkan pada perhitungan matematis dari tingkah laku gas lembam di dalam tubuh. Tabel Haldane ini merupakan dasar dari tabel pentahapan dekompresi yang ada sekarang. Pada penyelidikan selanjutnya diketahui bahwa pada kedalaman yang lebih besar ternyata tabel tersebut kurang bermanfaat. Akan tetapi penggunaan tabel ini telah banyak menyelamatkan jiwa penyelam.
Penyelidikan pada tahun 1900 an telah banyak membawa kemajuan pada bentuk dari alat selam, dan sejak tahun 1940 penggunaan alat selam tersebut semakin meningkat. Rancangan dari regulator suplai udara dari silinder udara tekan yang dibawa pada punggung penyelam oleh Cousteau dan Gagnan (1943) belum banyak mengalami perubahan hingga saat ini, kecuali beberapa modifikasi kecil. Alat selam sirkuit tertutup yang menggunakan oksigen atau campuran oksigen/nitrogen sebagai media nafas telah banyak mengalami perubahan sejak pertama kalinya digunakan oleh penyelam Angkatan Laut Italia pada perang Gibraltar tahun 1941. Dengan makin bartambah dalamnya penyelaman, satu problem utama dan oleh karenanya sistem sirkuit tertutup menjadi sangat penting.
Pada sejarah Romawi kuno tercatat penggunaan alat selam dengan udara dari permukaan yang pertama kalinya. Pada tahun 77, Pliny menggunakan pipa udara ke permukaan untuk penyelaman. Alat ini mungkin berupa alat "snorkel" yang pertama. Penggunaan alat tersebut terbatas pada penyelaman di dekat permukaan karena adanya "ruang hampa" di dalam pipa yang tidak boleh terlalu panjang.
Leonardo da Vinci pernah membuat beberapa sketsa pakaian selam. Sejak tahun 1500 telah banyak dibuat rancangan pakaian selam, akan tetapi kebanyakan tidak dapat digunakan untuk kedalaman yang melebihi beberapa meter saja.
Namun demikian hal tersebut menunjukkan betapa besarnya hasrat manusia untuk berada di bawah permukaan air walaupun hanya untuk beberapa menit saja. Pada tahun 1680 seorang Italia bernama Borelli merancang suatu alat yang secara kasar menyerupai alat selam dengan resirkulasi udara nafas. Walaupun kurang praktis, ide tersebut mendapat sambutan hangat pada masa itu. Dari berbagai fakta tersebut ternyata hampir semua alat selam yang dirancang mempunyai bentuk primitip dan tidak berfungsi dengan baik. Namun demikian sejak abad ke 17 penggunaan "Lonceng Penyelaman" (Diving Bell) telah berhasil dengan memuaskan. Penyelaman dengan helmet lambat laun mulai diterima sebagai salah satu teknik penyelaman bersamaan dengan ditemukannya alat pemompa udara yang cukup efisien pada tahun 1800 an.
Pada masa itu pemompaan udara merupakan cara utama untuk mensuplai udara tekan bagi penyelam. Cara ini memungkinkan penyelaman yang lebih dalam dan lebih lama, dan sekaligus menimbulkan problema fisiologis pada lingkungan di bawah air. Pada tahun 1837, Augustus Siebe merancang pakaian selam yang merupakan cikal bakal dari pakaian selam modern yang ada sekarang. Namun demikian penemuan alat selam dengan udara nafas yang dibawa sendiri oleh penyelam tidaklah disertai dengan tersedianya kompresor dan reservoir udara yang cukup kuat. Pada tahun 1865 Benoist Rouquayrol dan Denayrauze dari Perancis menemukan regulator yang dapat digunakan pada alat selam SCUBA (Self-contained Underwater Breathing Apparatus). Tapi oleh karena belum juga ditemukan kompresor dan reservoir udara yang baik, penggunaannya masih terbatas untuk penyelaman dengan suplai udara dari permukaan. Pada tahun 1878 H.A. Fleuss membuat alat selam sirkuit tertutup dengan oksigen sebagai media nafas. Ia menggunakan pottasium soda untuk menyerap CO2 yang dikeluarkan dari pernafasan. Penemuannya ini merupakan dasar dari pembuatan alat selam sirkuit tertutup yang modern.
Penyelaman pada akhir tahun 1800 an mampu mencapai kedalaman melebihi 50 meter, akan tetapi penyakit dekompresi (bends) muncul sebagai problem utama yang banyak menyebabkan cederanya penyelam. Barulah pada awal abad ke 20 ini Dr. J.S. Haldane merumuskan tabel dekompresi untuk mengatasi problema tersebut.
Tabel tersebut didasarkan pada dugaan bahwa penyakit dekompresi dapat dihindarkan apabila melakukan penghentian untuk dekompresi pada setiap perbandingan pengurangan tekanan 2 : 1. Hal ini didasarkan pada perhitungan matematis dari tingkah laku gas lembam di dalam tubuh. Tabel Haldane ini merupakan dasar dari tabel pentahapan dekompresi yang ada sekarang. Pada penyelidikan selanjutnya diketahui bahwa pada kedalaman yang lebih besar ternyata tabel tersebut kurang bermanfaat. Akan tetapi penggunaan tabel ini telah banyak menyelamatkan jiwa penyelam.
Penyelidikan pada tahun 1900 an telah banyak membawa kemajuan pada bentuk dari alat selam, dan sejak tahun 1940 penggunaan alat selam tersebut semakin meningkat. Rancangan dari regulator suplai udara dari silinder udara tekan yang dibawa pada punggung penyelam oleh Cousteau dan Gagnan (1943) belum banyak mengalami perubahan hingga saat ini, kecuali beberapa modifikasi kecil. Alat selam sirkuit tertutup yang menggunakan oksigen atau campuran oksigen/nitrogen sebagai media nafas telah banyak mengalami perubahan sejak pertama kalinya digunakan oleh penyelam Angkatan Laut Italia pada perang Gibraltar tahun 1941. Dengan makin bartambah dalamnya penyelaman, satu problem utama dan oleh karenanya sistem sirkuit tertutup menjadi sangat penting.
Penyelaman ke kedalaman yang melebihi 100 meter tidak hanya memerlukan
alat selam sirkuit tertutup ataupun setengah tertutup yang khusus, tapi juga
campuran dari gas lembam dengan oksigen atau gas-gas lainnya. Oleh karena efek
narotiknya yang tinggi pada kedalaman yang lebih besar, penggunaan nitrogen
telah diganti oleh gas lembam lainnya seperti helium dan hidrogen. Namun
penggunaan kedua jenis gas ini juga masih menimbulkan komplikasi karena pada
prinsipnya semua jenis gas menyebabkan terjadinya problema fisiologis yang
khas.
Sampai sekarang belum
ditemukan campuran gas yang benar-benar ideal. Berkembangnya penyelaman
saturasi telah membawa perubahan besar yang cukup menguntungkan, baik ditinjau
dari segi kemampuan bekerja yang lebih efisien di kedalaman yang dalam, yang
dengan sendirinya secara ekonomis lebih menguntungkan. Prinsip dari sistem ini
adalah tercapainya kejenuhan seluruh jaringan tubuh oleh gas lembam pada suatu
kedalaman tertentu. Apabila kedalaman tersebut telah tercapai, tubuh tidak akan
mampu lagi menyerap gas lembam walaupun untuk jangka waktu yang lama. Dengan
demikian lamanya penyelaman tidak akan memperpanjang waktu dekompresi. Cara ini
sekarang digunakan pada hampir semua penyelaman yang membutuhkan waktu lama
pada kedalaman melebihi 100 meter.
Apa yang dimaksud dengan TOHB ? Hyperbaric Oxygen Therapy /Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB) adalah suatu cara pengobatan dimana pasien masuk ke dalam suatu ruangan tertutup (Chamber) yang disebut RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi ) kemudian diberi tekanan yang lebih besar dari tekanan udara normal yaitu lebih dari 1 atm (atmosfer) dan bernafas dengan oksigen murni (100%). Terapi ini dapat merupakan terapi utama atau terapi penunjang untuk berbagai pengobatan penyakit dan dapat dikombinasikan dengan terapi medis konvensional.
Hyperbaric Chamber
Adalah ruang berbentuk seperti kapsul yang
terbuat dari baja dan aluminium yang memiliki lubang jendela akrilik.
Ruang/chamber terdiri dari ruang dengan dua pintu, satu untuk ke luar chamber
dan satu ke ruang utama dari chamber, yang dapat diberi tekanan masing-masing
sehingga memungkinkan pasien untuk masuk atau keluar ruang utama chamber saat
masih bertekanan.
Adanya ‘airlock’ memungkinkan obat-obatan,
instrumen atau makanan dimasukkan ke dalam ruang utama chamber. Melalui
televisi sirkuit tertutup, teknisi dan staf medis di luar chamber dapat
memantau keadaan di dalam ruangan chamber. Komunikasi dua arah antara bagian
dalam chamber dan bagian luar dapat dilakukan melalui intercom. Karbon dioksida
‘scrubber’ terdiri dari sebuah kipas yang mengalirkan gas di dalam ruang
melalui ‘soda lime canister’. Panel kontrol di luar chamber digunakan untuk
membuka dan menutup katup yang memungkinkan udara untuk memasuki atau
meninggalkan ruangan serta oksigen yang dipasok untuk masker.
Bagaimana cara kerja TOHB?
Sistem kerja TOHB,
pasien dimasukkan dalam ruangan dengan tekanan lebih dari 1 atm, setelah
mencapai kedalaman tertentu disalurkan oksigen murni(100%) kedalam ruang
tersebut . Ketika kita bernapas dalam keadaan normal, udara yang kita hirup
komposisinya terdiri dari hanya sekitar 20% adalah Oksigen dan 80%nya adalah
Nitrogen.
Pada TOHB, tekanan udara meningkat sampai
dengan 2 kali keadaan nomal dan pasien bernapas dengan oksigen 100%. Pemberian
oksigen 100% dalam tekanan tinggi, menyebabkan tekanan yang akan melarutkan
oksigen kedalam darah serta jaringan dan cairan tubuh lainnya hingga mencapai
peningkatan konsentrasi 20 kali lebih tinggi dari normal.
Oksigenasi ini dapat memobilisasi penyembuhan
alami jaringan, hal ini merupakan anti inflamasi kuat yang
merangsang perkembangan pembuluh darah baru, dapat membunuh bakteri dan
mengurangi pembengkakan.
Apakah dapat timbul ketidak nyamanan dalam TOHB?
Setelah secara bertahap tekanan
dalam ruangan meningkat (kompresi), mungkin akan timbul rasa
hangat, namun hal itu bersifat sementara. Kompresi umumnya berlangsung
sekitar 10 sampai dengan 15 menit.
Secara umum TOHB tidak
menimbulkan rasa sakit, tetapi pada pasien mungkin dapat terjadi sensasi
"rasa penuh" (rasa tersumbat) di telinga, oleh karena tekanan
telingan bagian tengah dan bagian luar tidak sama). Rasa tersumbat ini dapat
dihilangkan dengan cara minum air atau menelan air liur, menggerak-gerakan
rahang, menguap, mengunyah permen, melakukan tindakan valsava/equalisasi.
Cara melakukan tindakan
valsava adalah dengan menutup mulut dan hidung secara bersamaan kemudian
hembuskan udara melalui hidung. Upayakan udara tidak keluar sehingga anda akan
merasakan telinga anda tidak akan terasa tersumbat/penuh/sakit. Lakukan hal ini
berulang setiap anda merasakan telinga tersumbat/penuh/sakit
Upaya tersebut agar segera dilakukan , jangan menunggu sampai terasa sakit . Bila tidak berhasil menghilangkan rasa sakit, segera beri tahu petugas yang berada di dalam atau teriak : “Sakit…!”
Apa persyaratan sebelum TOHB?
1. Medik
· Thorax foto
· Tidak sedang flu dan
demam
· Pemeriksaan
laboratorium bila ada penyakit tertentu (missal Diabetes Mellitus)
2. Sarapan pagi
3. Berpakaian berbahan
katun dan disarankan agar bercelana panjang
4. Tidak membawa barang
elektronika, barang yang mengandung alcohol, telepon genggam, remote control ,
minyak angin dan minyak wangi
5. Tidak menggunakan
jam tangan, perhiasan lainnya, gigi palsu, lensa kontak . hearing aids
6. Melakukan
Equalisasi, yaitu upaya untuk menyamakan tekanan telinga bagian tengah dan
bagian luar. Hal ini perlu dilakukan pada saat anda masuk dalam hyperbaric
Chamber .
Apa manfaat TOHB?
Manfaat awal dari
terapi ini adalah untuk mengobati penyelam laut dalam yang menderita akibat
emboli udara. Setelah banyak penelitian medis dan tes, para ilmuwan telah
menemukan lebih banyak penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan TOHB,
misalnya : cedera kepala, cerebral palsy, stroke dan bahkan kelelahan kronis,
luka diabetes dan autis. . Karena tekanan tinggi, oksigen murni diambil oleh
tubuh lebih cepat. Oksigen ini akan tersaturasi dalam darah pada tingkat yang
jauh lebih tinggi dan diserap oleh setiap sel, otot dan jaringan yang ada
pada tubuh. Hal ini disebabkan adanya tekanan yang tinggi mendorong
sirkulasi sehingga oksigen akan terbawa ke tiap sel dan konsentrasi oksigen dalam
sel cukup tinggi. TOHB ebih popular pada akhir ini karena memiliki efek samping
yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan terapi yang menggunakan
obat-obatan.
Manfaat TOHB antara lain :
· Mengurangi volume
gelembung gas pada penyakit dekompresi
· Meningkatkan
penyaluran oksigen pada jaringan yang kekurangan oksigen
· Mendorong /
merangsang pembentukan pembuluh darah baru
· Menekan pertumbuhan
kuman
· Mendorong pembentukan
jaringan dan meningkatkan daya bunuh kuman oleh sel darah putih.
· Meningkatkan produksi
SOD
· Mengeleminasi dan menurunkan zat
beracun.
Terapi Oksigen
hyperbaric berguna untuk pengobatan penyakit antara lain :
Terapi Primer
· Penyakit Dekompresi
· Emboli Gas
· Keracunan CO
· Gas Gangren
· Osteoradionecrosis
Terapi Sekunder
· Kerusakan jaringan
akibat radiasi
· Akut ischemia dan
crush injuries
· Luka Bakar
· Anemia Akut
· Luka Bakar yang sukar
sembuh
· Skin Flap
· Osteomyelitis
· Ulcus / Gangren pada
diabetes
· Tuli mendadak +
Tinitus
· Patah tulang
· Rehabilitasi
motilitas sperma pada infertilitas
· Kebugaran dan estetika
Apa manfaat TOHB untuk Kebugaran & Estetika?
Dengan
bertambahnya usia, kita berupaya untuk terus dapat mempertahankan kebugaran
serta kecantikan. TOHB dapat meningkatkan energi secara keseluruhan,
meningkatkan kemampuan kognitif dan kesehatan dengan memerangi radikal bebas
yang bersifat racun dan berbahaya, membantu meningkatkan metabolisme, dan
membuat kulit dan rambut menjadi lebih sehat dan berkilau.
Peran TOHB dalam kebugaran dan estetika
adalah dengan :
· Menurunkan asam
laktat
· Meningkatkan kekuatan
otot
· Meningkatkan
kapasitas latihan fisik
· Merangsang pembentukan
jaringan kolagen dan elastin
· Merangsang
peningkatan anti oksidan sehingga berperan dalam meredam radikal bebas, anti
inflamasi dan anti keriput
Adapun
rancangan jadwal terapi yang dilaksanakan untuk kebugaran dan estetika
adalah sebagai berikut :
Minggu I : 5 x / mg
Minggu II : 3 x / mg
M inggu III : 2 x / mg
Apa peran TOHB dalam hilangnya memori?
Banyak pasien dengan kehilangan memori tidak didiagnosis dengan benar, dianggap sebagai "penuaan normal" dan tidak perlu dikawatirkan. Mungkin diberikan obat, namun tidak menghentikan penurunan progresif dari memori tersebut, malah berdampak efek samping dari penggunaan obat tersebut.
Kadang-kadang masalah memori
banyak disebabkan oleh penyakit pembuluh darah. Penurunan aliran darah, dan
penurunan suplai oksigen, dapat mempengaruhi memori. Miskinnya aliran darah
dengan konsekuensi kurangnya oksigenasi yang memadai merupakan penyebab
terbanyak masalah memori. Mini-stroke dapat dan sering menimbulkan gangguan
memori. Stroke dapat terjadi tanpa ada yang menyadari bahwa telah terjadi atau
sedang terjadi. Jika memori berjalan buruk tiba-tiba, dan terutama jika ada
kebingungan, maka ada kemungkinan telah terjadi stroke. Jika tes menunjukkan
terjadi stroke atau penyempitan pembuluh darah, maka setidaknya masalah yang
terjadi adalah kurangnya oksigenasi ke otak.
TOHB membantu meningkatkan jumlah larutnya oksigen ke dalam plasma darah dan cairan cerebrospinal sehingga jumlahnya meningkat dalam sel, jaringan dan organ. Salah satu fakta yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa otak merupakan organ yang paling sensitif terhadap kekurangan oksigen.
Apa efek samping TOHB?
Efek
samping yang paling umum adalah barotrauma telinga dan sinus yang disebabkan
oleh perubahan tekanan. Untuk meminimalkan resiko ini, pasien dibekali teknik
untuk mengatasi tekanan pada telinga selama kompresi.
Efek samping lain yang lebih jarang, tetapi
dapat mencakup toksisitas oksigen, claustrophobia, dan pematangan katarak yang
dipercepat. Kadang-kadang beberapa pasien mengalami perubahan visual setelah
beberapa perawatan yang menyebabkan mereka memiliki perubahan dalam ketajaman
visual mereka. Ini biasanya hanya sementara dan menghilang setelah 3 – 4 bulan
TOHB dihentikan.
Oleh
: dr. Salma Oktaria
Pendahuluan.
Terapi Oksigen Hiperbarik
merupakan salah satu dari terapi penunjang yang dimiliki khazanah pengetahuan
ilmu kedokteran kelautan. Peran terapi oksigen hiperbarik mengambil peran
penting dalam memberikan kontribusi pada pengembangan kesehatan para prajurit
dikalangan militer kesatuan matra kelautan.
Kontribusi
terapi penunjang ini kepada kesehatan masyarakat luas telah terbukti ampuh
sebagai terapi penunjang (selain terapi obat oleh dokter) yang dapat
menghindarkan pasien dari ancaman amputasi organ tubuh pada pasca bencana alam
Tsunami di Aceh, atau bencana gempa di Bantul, dimana banyak orang yang
terancam menjalani amputasi kaki karena tertimpa bangunan atau luka yang parah.
Penerapan Terapi Oksigen Hiperbarik
|
Disamping
itu, kontribusi terapi oksigen hiperbarik telah memberikan banyak kontribusi
pada berbagai bidang ilmu medis. Dewasa ini Terapi ini dapat mengobati penyakit
degeneratif kronis seperti arterio sclerosis, stroke, penyakit pembuluh darah
perifer, ulser diabetik, serebral palsy, trauma otak, slerosis multiple dan
penyembuhan luka.
Bahkan,
kian populernya khasiat dan manfaat terapi ini, pemakaiannya telah semakin
meluas sebagai terapi kebugaran tubuh serta untuk kecantikan sebagai terapi
yang bertujuan memberikan efek tampil awet muda.
Definisi
Secara umum, terapi oksigen hiperbarik merupakan suatu metoda pengobatan dimana pasien diberikan pernapasan oksigen murni (100%) pada tekanan udara yang dua hingga tiga kali lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal (satu atmosfer). Terapi ini merupakan terapi komplementer yang dilakukan bersama dengan terapi medis konvensional.
Secara umum, terapi oksigen hiperbarik merupakan suatu metoda pengobatan dimana pasien diberikan pernapasan oksigen murni (100%) pada tekanan udara yang dua hingga tiga kali lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal (satu atmosfer). Terapi ini merupakan terapi komplementer yang dilakukan bersama dengan terapi medis konvensional.
Sebagaimana
disebutkan diatas, dalam kondisi tertentu para prajurit matra kelautan rentan
akan paparan masalah kesehatan kelautan. Kondisi tubuh mereka dituntut ‘akrab’
kepada kondisi bertekanan tinggi jauh dibawah permukaan laut pada saat
melakukan penyelaman.
Sejarah
Terapi oksigen hiperbarik diperkenalkan pertama kali oleh Behnke pada tahun 1930. Saat itu terapi oksigen hiperbarik hanya diberikan kepada para penyelam untuk menghilangkan gejala penyakit dekompresi (Caisson’s disease) yang timbul akibat perubahan tekanan udara saat menyelam, sehingga fasilitas terapi tersebut sebagian besar hanya dimiliki oleh beberapa rumah sakit TNI AL dan rumah sakit yang berhubungan dengan pertambangan.
Terapi oksigen hiperbarik diperkenalkan pertama kali oleh Behnke pada tahun 1930. Saat itu terapi oksigen hiperbarik hanya diberikan kepada para penyelam untuk menghilangkan gejala penyakit dekompresi (Caisson’s disease) yang timbul akibat perubahan tekanan udara saat menyelam, sehingga fasilitas terapi tersebut sebagian besar hanya dimiliki oleh beberapa rumah sakit TNI AL dan rumah sakit yang berhubungan dengan pertambangan.
Di
Indonesia sendiri, terapi oksigen hiperbarik pertama kali dimanfaatkan pada
tahun 1960 oleh Lakesla yang bekerjasama dengan RSAL Dr. Ramelan,
Surabaya. Hingga saat ini fasilitas tersebut merupakan yang terbesar di
Indonesia. Adapun beberapa rumah sakit lain yang memiliki fasilitas terapi
oksigen hiperbarik adalah :
Chamber untuk terapi oksigen hyperbaric
|
- RS PT Arun, Aceh
- RSAL Dr Midiyatos, Tanjung Pinang
- RSAL Dr Mintohardjo, Jakarta
- RS Pertamina Cilacap
- RS Panti Waluyo, Solo
- Lakesla TNI AL, Surabaya
- RSU Sanglah, Denpasar
- RS Pertamina Balikpapan
- RS Gunung Wenang, Manado
- RSU Makasar
- RSAL Halong, Ambon
- RS Petromer, Sorong
Proses
terapi.
Pasien
akan dimasukkan ke dalam sebuah chamber bertekanan udara dua hingga tiga
kali lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer normal sambil diberikan
pernapasan oksigen murni (100%) selama satu hingga dua jam. Selama
proses terapi pasien diperbolehkan untuk membaca, minum, atau
makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya
tekanan udara.
Tindakan
operasi yang dilakukan didalam hyper-baric chamber
|
Manfaat
- Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan pada aliran darah yang berkurang
- Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang
- Mampu membunuh bakteri, terutama bakteri anaerob seperti Closteridium perfingens (penyebab penyakit gas gangren)
- Mampu menghentikan aktivitas bakteri (bakteriostatik) antara lain bakteri E. coli dan Pseudomonas sp. yang umumnya ditemukan pada luka-luka mengganas.
- Mampu menghambat produksi racun alfa toksin.
- Meningkatkan viabilitas sel atau kemampuan sel untuk bertahan hidup.
- Menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 5 jam menjadi 20 menit pada penyakit keracunan gas CO
- Dapat mempercepat proses penyembuhan pada pengobatan medis konvensional
- Meningkatkan produksi antioksidan tubuh tertentu
- Memperbaiki fungsi ereksi pada pria penderita diabetes (laporan para ahli hiperbarik di Amerika Serikat pada tahun 1960)
- Meningkatkan sensitivitas sel terhadap radiasi
- menahan proses penuaan dengan cara pembentukan kolagen yang menjaga elastisitas kulit
- badan menjadi lebih segar, badan tidak mudah lelah, gairah hidup meningkat, tidur lebih enak dan pulas
Dengan
berbagai mekanisme tersebut, terapi hiperbarik dapat digunakan sebagai terapi
kondisi akut hingga penyakit degeneratif kronis seperti arteriosklerosis,
stroke, penyakit pembuluh darah perifer, ulkus diabetik, serebral palsy, trauma
otak, sklerosis multiple,dsb.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan sebelum menjalani terapi oksigen hiperbarik adalah:
- Sebelum menjalani terapi, pasien akan dievaluasi untuk memastikan tidak adanya kontraindikasi dilakukannya terapi oksigen hiperbarik, seperti kanker, pneumothoraks, sedang flu atau demam, penderita sinusitis, asma, infeksi saluran pernapasan atas yang sedang akut, dan ibu hamil trimester pertama.
- Pasien harus memberitahu obat-obatan yang sedang mereka konsumsi, mengingat terdapat obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan keracunan oksigen, misalnya obat-obatan jenis steroid, dan obat kemoterapi
- Pasien akan dimasukkan ke dalam ruangan menyerupai kapal selam yang berukuran kecil selama 2 jam, sehingga penting sekali untuk memastikan pasien tidak memiliki fobia terhadap ruangan sempit.
- Saat merasa tidak kuat, pasien dapat memberitahukan petugas yang ikut masuk ke dalam ruangan hiperbarik.
Komplikasi
Terkadang dalam prosesnya, dapat ditemukan komplikasi, antara lain:
Terkadang dalam prosesnya, dapat ditemukan komplikasi, antara lain:
- Barotrauma, yaitu trauma pada organ tubuh (paru, di belakang gendang telinga, sinus paranasal) akibat tekanan udara yang tinggi
- Keracunan oksigen
- Gangguan penglihatan sementara akibat pembengkakan lensa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar